Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

AL-KALAM

Pemahaman ilmu bahasa Arab merupakan salah satu ilmu alat yang penting diketahui oleh setiap muslim. Diantaranya karena kitab suci Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab. Begitu juga hadits-hadits Rasulullah SAW. Dan Sayyidina Umar r.a. pernah berkata: تعلموا العربية، فإنها تثبت العقل و تزيد فى المروءة "Pelajari bahasa Arab karena (pengetahuan bahasa Arab) akan memperkuat akal pikiran dan menambah kewibawaan." Dalam kurikulum pelajaran bahasa Arab yg berlaku secara konvensional di tengah masyarakat. Penelaahan buku Mukhtashar Jiddan termasuk dalam tingkatan dasar pelajaran kaidah bahasa Arab. Sebelumnya para siswa diajarkan buku Al-Ajrumiyyah dengan metode hafalan. Penjelasan dari materi hafalan itu baru didapat ketika mempelajari buku Mukhtashar Jiddan. Berikutnya siswa akan mendapatkan penjelasan lanjutan dengan menggunakan buku-buku pada tingkatan yg lebih tinggi, seperti Syarh Al Kafrawi, Al-Kawakib Ad-Durriyyah, Syarh Ibn Aqil, dst. Pada forum ini akan dihadirkan

ADA APA DENGAN INSHAA ALLAH?

Sebenarnya malas nulis ini. Tapi karena melihat banyak yang keder (linglung) walhasil daripada ikutan keder mending nulis. Selain itu juga ada yang nanya, "kenapa إن شاء الله sekarang ditulis dengan: inshaAllah atau inshaa Allah. Nah, saya jawab (secara santai aja) begini: 1. " sh" dalam ejaan bahasa Indonesia biasanya dipakai untuk menulis huruf 'ص". Seperti kata shalat (الصلاة), mushalla (المصلى), dll. Sedangkan untuk huruf "ش" biasanya ditulis dengan "sy", seperti musyawarah (المشاورة), shalat isya (العشاء), dll. Walhasil kalau إن شاء الله ditulis dg inshaa Allah. Maka kata shalat berarti hasil penulisan untuk kata (الشلاة), mushalla (المشلى), shiyam (الشيام). Keliru dong ya. 2. Maka saya kira penulisan yang tepat untuk kalimat إن شاء الله adalah insyaallah. Huruf " a" di tengah kalimat tidak ditulis dengan huruf besar karena "a" di situ merupakan pembacaan huruf hamzah pada kata شاء. Kata Allah tidak dibaca terpisa