Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

TAKBIR IED

Gambar
Sahur Hari Arafah baru rapi. Wawi buka hp karena ada pesan WA yang berulang. Wawi : Waalaikumussalam wr. wb . Ada apaan sih, Yepi? Pesan ente kenapa diulang bekali-kali? Kayak orang keder. Yepi : Biar ente tahu kalo pertanyaan ane kali ini penting. W : Yepi! Masalah takbiran kan maksud ente? Y : Iye. Takbiran kan emang sunnah hukumnye. Tapi urusan sunnah bisa bikin orang pada berkelahi, Bro. W : Kurang kerjaan. Masalah sunnah berkelahi. Tiba-tiba telepon berdering.  W : Yaelah! Pake nelpon. Y : Udah cepetan jawab. Sebentar lagi subuh. W : Ok, ok. Jadi begini. Soal takbiran di Hari Raya Idul Adhha. Kapan dimulainye dan kapan berakhirnye?  Kalo menurut Mazhab Maliki dimulai setelah Zhuhur di Hari Raya Idul Adhha atau 10 Dzulhijjah. Mereka berpatokan ke QS. Al-Baqarah ayat 200: فَاِذَا قَضَيْتُمْ مَّنَاسِكَـکُمْ فَا ذْکُرُوا اللّٰهَ "Apabila  kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka berzikirlah kepada Allah." Dalam mazhab Syafi'i ini awal sunnah takbiran bagi jamaah haji.

ZIKR AT TAUHID

Gambar
  ذِكْرُ التَّوْحِيْدِ : أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبِ لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللَّهِ    (3 x ) لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ    (5 x ) اَللَّهُ   (25 x ) لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ مُحَـمَّدٌ رَّسُوْلُ اللَّهِ   (3 x ) لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ    (1 x ) هُو    (5 x ) الفَاتِحَةَ إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا رَسُولِ اللهِ, مُحَـمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ وَ اٰلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ وَالَاهُ, وَ جَمِيعِ أَوْلِيَاءِ اللهِ, وَ َأَصْفِيَاءِ اللهِ, خُصُوصًا سَادَاتِـنَا الْعَلَوِيِّـيـنَ, وَ أَوْلِيَاءِ الْكَوْنِ أَجْمَعِيْـنَ ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ مَشَاِيِخ الذِّكْـرِ وَ التَّـوْحِيدِ, السَّـيِدِ عُمَرِ بْنِ عِيْسَى بَارَكْوَهُ السَّمَرْقَـنْدِى, وَ سَـيِّدِنَا الْحَبِيْبِ عُمَرِ بْنِ َعَبْدِ الرَّحْمٰنِ الْعَطَّاس, وَ الشَّيْخِ عَلِـيِّ بْـنِ عَبْدِ اللهِ بَارَاس, وَ الْحَـبـِيْـبِ عِيْسَى بْنِ مُحَـمَّدٍ ن الْحَـبْشِى, وَ الْحَـبِيْبِ عَلِـيِّ بْنِ حَسَنِ الْعَطَّاس, وَ الْحَـبِـيْبِ عَلِـيِّ بْنِ حُسَـيْنِ الْعَطَّاس, وَ الشَّـيْخِ أَحْمَدَ بْ

SHALAT HAJAT 12 RAKAAT

Gambar
       Di masa pandemi Covid 19 ini, hal terbaik yang sepantasnya kita lakukan adalah mendekat kepada Allah SWT. Apalagi sesudah aneka usaha dilakukan guna menekan penyebaran virus Corona tetapi hasilnya belum memuaskan. Ini bukti kelemahan manusia. Maka sebagai pengakuan atas kelemahan diri itulah kita bersimpuh di hadapan Allah SWT. Kepada-Nya diadukan persoalan yang rumit ini. Yang kita minta adalah keselamatan dan diangkatnya musibah ini. Karena itulah yang seharusnya dilakukan seorang hamba ketika menghadapi kesulitan. Hal ini sesuai dengan pesan Rasulullah SAW pada seorang sahabat: أَنَّ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهِ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَتَى عَلَى رَجُلٍ وَ هُوَ يُصَلِّى وَ هُوَ يَقُوْلُ فِى دُعَائِهِ: اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسأَلُكَ الصَّبْرَ. قَالَ: سَأَلْتَ الْبَلَاءَ فَسَلِ اللَّهَ الْعَافِيَةَ.(رواه أحمد) Artinya: ”Rasulullah SAW pernah menemui seseorang yang sedang shalat sambil melantunkan doa, “ya Allah. Aku sungguh-sungguh memohon kepada-Mu agar dianugerahi kesabaran.” R